SPONSOR

SPONSOR :

Artikel Bercengkerama Dengan Penunggu Pulau Menjangan

Bercengkerama Dengan Penunggu Pulau Menjangan


Panorama dan keindahan alam Pulau Bali sudah termashyur hingga manca Negara. Tak heran jika banyak wisatawan asing menjadikan Pulau Dewata sebagai salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi. Eskotisme kekayaan alam di Balidwipa yang tersebar hingga ke berbagai penjuru membuat pulau ini tidak habis untuk dieksplorasi. Jadi kalau ke Bali jangan hanya berkunjung ke Pantai Kuta saja atau menikmati belantara lalu lintas Legian ya.. Masih banyak lokasi wisata yang jauh lebih cantik kok. Seperti yang akan kita kisahkan kali ini saat bercengkerama dengan penunggu Pulau Menjangan.

Jeng.. jeng.. Biasanya backsound ini langsung terdengar saat mendengar kata penunggu pulau. Konotasinya agak mistis yah? Tenang, kali ini kita nggak akan ngebahas hal-hal yang berbau klenik. Maksudnya penunggu di sini adalah biota bawah air yang hidup mendiami Pulau Menjangan ini. Ya, pulau yang masuk dalam wilayah Taman Nasional Bali Barat ini memang terkenal memiliki panorama bawah laut yang luar biasa cantiknya.
Untuk sampai di Pulau Menjangan kita harus berkendara selama kurang lebih 3,5 jam dari pusat kota Denpasar menuju ke ujung utara Pulau Bali dan ekstra 30 menit untuk menumpangi perahu motor dari Pelabuhan Lalang menuju ke lokasi. Di sini pengunjung bisa menikmati wisata selam atau hanya sekedar menikmati panorama bawah laut sambil snorkeling atau skin diving. Di sekitar Pulau tak berpenghuni ini terdapat beberapa lokasi selam yang kerap didatangi oleh penggiat olahraga bawah air serta pecinta fotografi bawah laut. Dan kami? Untuk kali ini sepertinya snorkeling saja sudah cukup.
Ya, dengan diantar oleh guide kami diajak menelusuri tepi pulau untuk menyimak kecantikan coral-coral dan terumbu karang serta beragam ikan yang menjadi penunggunya. Sebut saja kemolekan si angel fish, botana fish, montoknya triggerfish hingga misteriusnya si keluarga moray eel yang menyembul dari balik karang. Untung saja kami diperingatkan oleh si guide akan ganasnya si belut laut. Kalau tidak, bisa dipastikan tangan salah satu teman dicaplok oleh belut tersebut. Cerahnya kelir ikan-ikan yang sangat bersahabat tersebut seolah mengajak kami bercanda dengan mereka. Polah tingkahnya yang lucu bakal membuat orang terlena dan
Sembari memutari lokasi snorkeling, kami menyimak pemandangan bawah air tampak sangat kontras. Warna-warni terumbu karang hanya berjarak sekitar 1 – 2 meter dari bibir pulau dan sisanya kemudian berubah menjadi gelap. Ya, justru disinilah nilai lebih Pulau Menjangan. Banyaknya situs penyelaman yang berbentuk jurang bawah laut alias palung dengan ribuan jenis ikan membuat Pulau yang memiliki situs religi Pura Klenting Sari, Segara Giri dan Patung Ganesha ini kerap dijadikan tujuan wisata. Ingat, jangan sampai Anda menginjak bagian manapun dari terumbu karang. Lantaran sama seperti manusia, mereka juga mahluk hidup dan menjadi tumpuan hidup bagi biota laut lainnya. Bayangkan bila terumbu karang tersebut patah dan rusak akibat ulah manusia. Usahakan untuk memilih bagian yang cukup landai dan bebas coral sebagai tempat bertumpu ditepi pulau saat Anda ingin berdiri.
Sayangnya lantaran sudah terlalu sore tiba di Pulau Menjangan membuat kami tidak bisa berlama-lama bercengkerama dengan mahluk manis yang mendiami surga bawah laut di sana. Si nahkoda kapal segera mengingatkan bahwa kita harus beranjak kembali ke Labuan Lalang sebelum gelap karena ombak akan berubah menjadi besar. Seraya bergegas, untuk terakhir kalinya saya menikmati hamparan lautan biru yang tampak hingga pelupuk mata. Panorama tersebut ditingkahi oleh deru mesin kapal membelah riak gelombang seolah menjadi lantunan merdu suara alam yang melegakan penat di kepala. Saya berjanji, suatu saat harus kembali lagi ke Pulau Menjangan.

  0digg

0 comments:

Posting Komentar

Follow Me

SPONSOR :

SPONSOR

SPONSOR :

 

SaHaRa LaPTOp Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger