SPONSOR

SPONSOR :

Artikel Menengok Kebudayaan Suku Arfak

Indonesia memang negeri yang beraneka ragam. Selaras dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, masyarakat Indonesia memang penuh kebhinekaan dan keanekaragaman. Beragam suku dengan kebudayaan dan tradisinya masing-masing menghiasi bumi pertiwi ini. salah satunya adalah suku Arfak.
Suku Arfak adalah komunitas asli terbesar di kabupaten Manokwari, Papua Barat. Suku Arfak sendiri terdiri dari beberapa sub suku yakni suku Hatam, Moilei, Meihag, Sohug. Masing-masing sub suku tersebut memiliki kepala suku dan bahasa daerah yang berbeda. Kebhinekaan jelas tercermin dari suku Arfak ini.
Perkampungan suku Arfak terletak di sekitar Kawasan Cagar Alam Pegunungan Arfak. Luasnya mencapai 68.325 Ha. Kawasan perkampungan ini juga dihuni 333 jenis burung yang 4 diantaranya adalah endemik Pegunungan Arfak. Selain itu 110 jenis mamalia dan beraneka ragam Kupu-Kupu sayap burung tinggal dikawasan ini.

Selain keragaman bahasa, suku Arfak juga memiliki kebudayaan menarik yakni Mod Aki Aksa atau Rumah Kaki Seribu tempat tinggal suku Arfak. Suku Arfak secara tradisional tinggal di rumah tertutup yang hanya memiliki dua pintu yakni di depan dan di belakang. Uniknya, rumah ini dibuat tanpa jendela seperti rumah pada umumnya.
Selain itu, bentuknya pun unik karena dibangun dengan konstruksi rumah panggung yang terbuat dari bahan kayu dan rumput ilalang sebagai atapnya. Banyak orang yang menyebut rumah tradisional yang memiliki nama asli Mod Aki Aksa / Igkojei ini sebagai Rumah Kaki Seribu. Hal tersebut dikarenakan banyaknya tiang penyangga pada rumah ini sehingga diumpamakan sebagai kaki seribu.
Suku Arfak juga terkenal dengan Tari Magasa yang dikenal oleh orang awam sebagai Tari Ular. Disebut sebagai Tari Ular karena formasi taruan yang menyerupai liukan ular yang mengikuti irama lagu yang dinyanyikan. Tarian ini biasanya digelar pada acara ulang tahun, perkawinan, panen raya, penyambutan tamu dan acara penting lainnya.
Tarian ini biasanya dilakukan secara berkelompok oleh semua lapisan masyarakat baik tua maupun muda. Namun idealnya tarian ini dilakukan berpasangan antara pria dan wanita, bergandengan tangan, saling himpit, melompat dan menghentakan kaki ke tanah. Biasanya tarian ini menceritakan tentang romantisme, kepahlawanan hingga keindahan alam.
Seakan dianugrahi oleh Sang Pencipta, Suku Arfak juga dikelilingi panorama alam yang indah dan mempesona. Tak heran Suku Arfak memang seakan diberkahi oleh Sang Maha Kuasa. Dimana didalamnya bersemayam keanekaragaman dan kerukunan yang bersatu dalam harmoni di bumi Indonesia.

0 comments:

Posting Komentar

Follow Me

SPONSOR :

SPONSOR

SPONSOR :

 

SaHaRa LaPTOp Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger