SPONSOR

SPONSOR :

Penelitian membingungkan soal teh versi sahara laptop.

Ini teh susu
Sebelum membaca postingan ini, harap diperhatikan baik-baik. Saya akan menuliskan beberapa hal yang pernah saya baca dibeberapa sumber. Nah, masalahnya adalah, dalam menuliskan kembali apa-apa yang saya baca itu nantinya tidak akan bisa saya jelaskan dengan sejelas-jelasnya.

Jadi, salah satu kebiasaan buruk saya adalah membaca dengan kecepetan yang sangat amat tinggi. Satu kalimat bisa saya baca hanya dalam kurun waktu kurang dari setengah detik (PS: kalimatnya hanya terdiri dari 2 kata). Kebiasaan buruk lainnya adalah, saya tidak pernah/jarang membaca kata-kata yang termasuk dalam kategori nama orang, nama kota/negara, tanggal kejadian, nama lembaga, dan sejenisnya.

Jadi, mohon dimaklumi kalau tulisan ini terkesan absurd karena kurangnya data-data yang akurat (mengingat disini kita akan membicarakan hal-hal ilmiah). Ok, langsung saja kita mulai. Pada suatu hari, saya membaca sebuah majalah yang tidak begitu populer. Kebetulan artikel yang saya baca waktu itu adalah sebuah penelitian tentang teh.

Ada sekelompok ilmuwan dari negara antah berantah yang meneliti dampak dari seringnya minum teh terhadap tubuh manusia. Sekelompok ilmuwan tersebut telah meminta bantuan kepada 1.537 orang relawan sebagai kelinci percobaannya. Selama beberapa tahun, sebagian dari mereka ada yang meminuh teh secara rutin. Sedangkan sebagian lainnya tidak meminum teh.

Hasil dari penelitian tersebut kurang lebih seperti ini: Para relawan yang tidak meminum teh rata-rata umurnya lebih panjang 2 tahun ketimbang para relawan yang rajin meminim teh. Secara garis besar, meminum teh bisa mengurangi jatah hidup kita. Sejauh ini, semuanya baik-baik saja. Sampai akhirnya, saya membaca sebuah artikel diinternet yang kurang lebih isinya sama, penelitian tentang teh.

Di penelitian yang saya baca ini, hasilnya berbeda jauh dibandingkan dengan penelitian pertama yang saya baca. Penelitian dilakukan diChina (kalau ngga salah), dengan lebih dari 2000 relawan perempuan. 2000 relawan yang minum teh setiap harinya ternyata resiko untuk mengidap kanker turun hingga 90%.

Sementara itu, penelitian diJepang dengan 40.000 relawan pria dan wanita yang minum teh 5 cangkir sehari terbukti mengurangi kemungkinan terkena stroke dan penyakit jantung. Sementara itu, di Swedia, para peneliti mengamati kebiasaan minum teh para wanita dengan usia 40-76 tahun. Hasilnya, mereka yang meminum teh resiko terkena kanker ovariumnya lebih rendah 46% dibanding yang tidak minum teh.

0 comments:

Posting Komentar

Follow Me

SPONSOR :

SPONSOR

SPONSOR :

 

SaHaRa LaPTOp Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger