Saya lupa, dia menyanyikan lagu apa. Tapi lagu ini bukanlah lagu dari band-band lipsinger. Lagunya itu tentang kritik sosial gitu. Setelah selesai bernyanyi, dia pun meminta bayaran dari para penumpang. Dan ketika sampai pada gilirannya saya yang dimintai bayaran, sayapun merogoh kantong. Dan seperti biasa, saya tidak membawa uang 100ribuan. Jadinya saya bilang "maaf" deh.
Setelah selesai, bocah ini ngga langsung turun. Tapi malah gelayutan dulu dipintu belakang. Berlagak seperti kenek. Sementara itu sang kenek lagi memalak para penumpang dan sedang ada dibagian depan metro. Sementara si kenek didepan, ada seorang penumpang (bapak-bapak) yang masuk naik dari pintu belakang. Dan lucunya, penumpang ini mengira kalau bocah yang ada dipintu tersebut adalah keneknya.
Penumpang tersebut memberikan uang rp2000 ke bocah tersebut. Si bocah pengamen tersebut pun langsung bingung. Tidak beberapa lama kemudian, dia langsung tersenyum licik. Dalam hatinya mungkin berkata "Aha, dia kira gue ini keneknya". Ketika metro berhenti karena ada penumpang lain yang ingin naik, si bocah pengamen langsung turun.
Kemudian kenek yang aslinya langsung menuju ke belakang, dan meminta ongkos ke bapak-bapak yang tadi naik. Dan si bapak-bapak bilang "lah, tadi saya udah bayar. sama kenek yang kecil tadi". Si kenekpun terdiam, dia melongok kearah luar belakang metro. "Anjrit tuh bocah".
0 comments:
Posting Komentar